Kamis, 10 Oktober 2024
Koran Jogja

Aksi Sosial di Malioboro, Pengemudi Bentor dan Ojol Dapat Rejeki Dadakan

 

Yogyakarta – Yuni Astuti, perempuan bermasker yang sempat viral karena bagi-bagi uang beberapa waktu lalu di Yogyakarta kembali terulang pada Jumat (3/7). Ia melakukan aksi sosial berupa mengajak makan siang dan membagi-bagikan tali asih kepada para pengemudi becak motor (bentor), penarik becak, ojek online (ojol), pedagang kaki lima di sekitar Jalan Malioboro.

Saat dikonfirmasi, dirinya mengatakan aksi sosial ini sebenarnya rutin dilakukannya. Sebelum melakukannya, ia pun telah memiliki tim agar mereka yang mendapatkannya memang benar-benar tepat sasaran.

“Pengemudi bentor ini kan kebanyakan usia-usia lanjut. Para pedagang, ojol, mereka juga punya keluarga di rumah. Kami ajak makan siang dan diberi tali asih sekedar untuk makan anak istri di rumah ketika mereka pulang,” katanya di sela aksi pada Jumat (3/7).

Yuni mengatakan memang sektor ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mulai ada aktivitas. Namun saat ini kondisinya masih belum benar-benar pulih. “Bahkan pedagang pun kadang hanya sebatas menunggu dagangan,” katanya.

 

Perempuan yang juga sebagai Ketua Badan Pengusaha Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) DIY ini mengungkapkan kegiatan ini merupakan murni dari pribadinya. “Ini bukan kampanye atau apapun, tenang saja. Ini murni dari saya pribadi yang tergerak melihat kondisi teman-teman semua di masa pandemi ini. Saya berikan menurut apa yang saya bisa,” ucapnya.

Dalam aksi tersebut, para pengemudi bentor, penarik becak maupun PKL diajak makan bersama di depan gedung DPRD DIY. Lantas, puluhan pengemudi ojol yang sedang berada di sana pun kemudian diajak.

Selesai makan bersama, masing-masing kemudian diberikan uang pecahan Rp50 ribu. “Saya ingin menyemangatinya. Semua merasakan tidak enaknya pandemi tapi kita harus tetap semangat dan bangkit. Mudah-mudahan tali asih ini membuat orang-orang yang ada di rumah tersenyum bahagia menyambut ayah atau ibunya pulang,” ujarnya.

Salah seorang yang menerima tali asih tersebut, Mara, warga Danurejan, Kota Yogyakarta mengatakan cukup bersyukur mendapatkannya. Ia mengaku sejak awal Juni lalu dirinya menjadi tulang punggung keluarganya setelah suaminya dirumahkan dari pekerjaan pokok menjadi sopir di salah satu perusahaan.

Ia juga mengaku menjalani pekerjaan sebagai ojek online pendapatannya menurun sejak terjadi pandemi Corona ini. “Sangat terbantu sekali. Apalagi saya saat ini jadi tulang punggung keluarga. Suami saya sudah dirumahkan dari perusahaan tempatnya bekerja,” pungkasnya.(rid/rid)

Leave a Reply