Yogyakarta, Koran Jogja – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sutiyono mengatakan potensi zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) Daerah Istimewa Yogyakarta bisa mencapai Rp2,2 triliun. Namun sayangnya pengumpulan ZIS hanya mampu menembus angka Rp33 miliar per tahun.
“Laporan Pusat Kajian (Puska) Baznas RI, DIY memiliki potensi ZIS hingga Rp2,2 T. Namun penghimpunan setiap tahunnya sangat kecil. Tahun lalu ZIS hanya terhimpun Rp33 miliar,” kata Bambang, Senin (10/8).
Berdasarkan laporan kinerja pengurus Baznas DIY periode 2015-2020 bertajuk ‘Memberdayakan Mustahik New Normal’, dilaporkan selama empat tahun berhasil terhimpun ZIS sebesar Rp163 miliar.
Ditahun ini Baznas DIY menargetkan terhimpun ZIS sebanyak Rp5 miliar, atau 10 persen dari total target keseluruhan yang didapatkan dari Baznas daerah sebesar Rp50 miliar.
“Karena pandemi Covid-19, hingga Juni kemarin di Baznas DIY baru terkumpul Rp2,4 miliar sedangkan dari Baznas kabupaten/kota terkumpul Rp15,4 miliar. Kami optimis target akhir akan terpenuhi,” jelas Bambang.
Sebab banyak perusahaan maupun dari perguruan tinggi yang menunda pembayaran ZIS selama masa pandemi. Namun mereka berjanji akan merapel pembayaran saat kondisi sudah memungkinkan.
Sedang untuk penyaluran dana ZIS, sektor pendidikan masih mendapatkan prioritas dengan nilai Rp2,2 miliar. Sedangkan di bidang kesehatan (Rp144 juta), ekonomi (Rp183 juta), kemanusiaan (Rp783 juta) dan dakwah serta advokasi (Rp751 juta).
“Sektor pendidikan mendapatkan prioritas karena ini satu-satunya cara memutus rantai kemiskinan. Saat ini angka kemiskinan di DIY meningkat menjadi 12,28 persen dan Baznas berkewajiban mengentaskan satu persen dari total warga miskin,” kata Bambang.
Wakil Ketua Bidang Perhimpunan Munjahid, selain belum ada aturan rendahnya penghimpunan ZIS karena masyarakat lebih senang beramal ke tetangga.
“Saat ini tumpuan penghimpunan ZIS hanya berasal dari kalangan ASN. Tapi mulai tahun ini kita akan perluas dengan menyasar pengajar dan siswa-siswa SMA/SMK se-DI Yogyakarta,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sebagai pendukung proses pembelanjaran jarak jauh, Baznas sedang memprogramkan pemasangan Wifi atau internet di masjid se-DI Yogyakarta yang nantinya akan menjadi area public untuk pembelanjaran siswa.(set)