Selasa, 15 Oktober 2024
Koran Jogja

Bupati Halim ; Tiga Pusaka Santri Berkiprah Di Masyarakat

 

Bantul, Koran Jogja – Di peringatan puncak Hari Santri Nasional (HSN) 2021, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan santri memiliki tiga pusaka sebagai bekal berkiprah dan berperan membangun masyarakat.

“Dulu saat belajar mengaji, Kyai memberikan penjelasan ke saya bahwa santri itu wong’e (mahluknya) Gusti Allah yang memiliki tiga pusaka. Ketiganya bisa digunakan saat kesulitan,” kata Halim di peringatan HSN di Parasamaya Kompleks II Pemda Bantul Manding, Jumat malam (29/10).

Ketika seorang santri diuji Allah SWT dengan ujian berat. Maka seorang santri, kata Halim, bisa menangkal semua ujian dengan mengeluarkan pusaka pertama yaitu sabar.

Kemudian, ketika mendapatkan ancaman, kekuatiran, dan ketakutan yang sulit dikendalikan, maka santri bisa mengeluarkan pusaka kedua yaitu tawakal. Menyerahkan diri kepada Allah SWT.

Bahkan pada saat terburuk sekalipun. Ketikan ancaman itu benar-benar menjadi nyata. Misal menjadi sakit, menjadi orang fakir sekalipun, sangat merana, sampai kondisi sejauh itu. Halim mengatakan seorang santri punya pusaka andalan yang terakhir, pusaka paling mentok berupa ridha bil qodho wal qodar.

“Dengan ketiga pusaka itu, tentunya santri memiliki keuletan, ketahanan baik mental, fisik spritual. Sehingga mampu menghadap berbagai cobaan hidup,” katanya.

Ketiga pusaka itu menjadi modal berharga santri dalam berperan dan berkiprah lebih jauh di masyarakat. Santri memiliki kontribusi dalam kehidupan bangsa dan bernegara. Santri menurutnya, harus mampu melihat kontek dan realitas dalam suatu masyarakat.

“Kebudayaan para santri itu pada dasarnya adalah moralitas dan intelektual islam itu sendiri. Dengan bekal komplet tersebut, saya berharap lahir insan-insan cendekiawan yang tangguh dari pondok pesantren,” harap Halim.

Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2021 Atthobari Humam dalam laporannya mengatakan peringatan HKN tahun ini, meski ditengah pandemi, telah melakukan banyak kegiatan sejak awal Oktober.

“Seperti mendistribusikan bantuan pada disabiltas, sarasehan pengasuh ponpes, berbagai lomba dan bakti sosial. Terakhir, akhir pekan besok santri bergerak bersama membersihkan lingkungan ponpes dan pantai,” jelasnya.

Tema HSN 2021 yaitu ‘Santri Siaga Jiwa Raga’ dan menggundang KH Ahmad Mufawiq untuk memberikan tauziah. Teman ini merupakan bentuk pernyataan sikap para santri yang selalu siap siaga menyerahkan diri jiwa dan raga membela tanah air, mempertahankan kesatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.(set)

Leave a Reply