Selasa, 22 April 2025
Koran Jogja

Dari Anggur, Bamsoet Ingatkan Masa Depan Bisnis Pangan Indonesia

 

Bantul, Koran Jogja – Usai meresmikan kebun ‘Jogja Anggur’ di Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Bantul, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan masa depan Indonesia dalam bisnis pangan dunia. Menurutnya, pasca pandemi nanti, Indonesia bakal menguasai pasokan pangan bagi 4 miliar penduduk.

“Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki keunggulan yaitu luasan lahan dan banyaknya varietas tanaman pangan yang bisa dikembangkan. Ini modal penting dalam bisnis masa depan pangan dunia,” kata Bamsoet, Selasa sore (15/12).

Politisi partai Golkar ini memprediksi Singapura adalah pasar besar yang bisa dikuasai produk pangan Indonesia. Tidak adanya lahan pertanian, Singapura bakal tergantung penuh pasokan pangannya dari negara-negara satu kawasan.

Sebagai bisnis masa depan, pemerintah menurut Bamsoet saat ini mendorong generasi milenial untuk memperkuat kembali industry pertanian. Berbagai lahan tidak produktif diharapkan dimaksimalkan kembali dengan penanaman berbagai komoditas pangan maupun buah-buahan.

“Dari 7,8 miliar penduduk dunia. Pasca pandemi nanti, jika kita berhasil mengoptimalkan lahan pertanian maka produk Indonesia akan menyasar 4 miliar pasca pandemi. Ini tantangan besar,” lanjutnya.

Kehadiran kebun anggur di Bantul menurutnya adalah contoh kalangan milenial dalam memanfaatkan lahan untuk komoditas pertanian berkelas dunia. Dengan produksi tahunan mencapai 75 metrik ton per tahun, namun sampai sekarang angka ini tidak bisa mencukupi kebutuhan dunia.

Dikuasai Eropa, Italia, dan China sebagai produsen besar, anggur dibutuhkan dunia tidak hanya sebagai bahan utama wine, namun selai dan kismis menjadi produk olahan yang banyak dibutuhkan konsumen.

“Dalam anggur kita masih bisa mengisi ceruk kebutuhan dunia. Di sini saat ini hanya dikembangkan 40 varian jenis anggur. Padahal masih ada seribu lagi varietas anggur yang kemungkinan bisa dikembangkan. Kami mendorong itu,” jelasnya.

Keberadaan kebun anggur yang dikembangkan Arif Wahyudi Yanto ini bagi Bamsoet adalah contoh bagaimana desa memiliki prospek besar mengembangkan dunia pekerjaan. Arif adalah contoh pemuda yang kembali ke desa, memiliki rejeki kota dengan komunitas yang dibutuhkan dunia.

Arif Wahyudi Yanto menyatakan ‘Jogja Anggur’ yang menempati lahan seluas 2.200 meter persegi pertama kali dikembangkan pada Maret-September 2019. Ada sebanyak 499 bibit anggur yang ditanam dari 40 varietas berbeda.

“Setahun masa panen sampai tiga kali dengan hasil 20 kilogram buah dari satu pohon,” jelasnya.

Arif menyatakan keberadaan Jogja Anggur ini bisa menjadi sentra pangan dan penggerak bagi pemuda untuk kembali mengiatkan dunia pertanian. Dikelola dengan sistem pertanian terbaru, Jogja Anggur menerapkan sistem yang dinamakan ‘Inclusive Close Loop’.

Dimana sistem kerja ini melibatkan banyak petani, koperasi, perbankan dan off taker bisnis anggur di DI Yogyakarta.(set)

Leave a Reply