Yogyakarta, Koran Jogja – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil enggan berkomentar dan berspekulasi mengenai adanya kemungkinan menjadi pemimpin otoritas Ibu Kota Negara (IKN). Dirinya mengatakan tak ingin berandai-andai.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa kriteria pemimpin otoritas IKN nanti salah satunya memahami dunia arsitektur dan berpengalaman sebagai kepala daerah. Sebab ke depan pengembangan IKN pasti membutuhkan sosok pemimpin yang visioner, inovatif dan ramah lingkungan.
Atas pernyataan Presiden ini banyak orang yang menyebut bahwa sosok yang tepat memenuhi kriteria tersebut adalah Ridwan Kamil atau Kang Emil.
“Kalau saya tidak mau berandai-andai ya. Belum pasti saya juga. Saya baru baca tadi malam, kriteria kepala daerah arsitek kan gak hanya saya,” kata Kang Emil melalui rilis, Minggu (23/1/2022).
Sudah menjadi rahasia publik bahwa sebelum menjadi Gubernur Jabar, Kang Emil dikenal sebagai arsitek profesional dan dosen arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB).
Melalui firma arsitektur Urbane, karya Kang Emil tersebar hingga ke benua Asia dan Eropa. Ciri khas desain yang dihadirkan memuat filosofi mendalam di setiap goresannya.
Di antaranya masjid berbahan batako abu letusan Gunung Merapi, Museum Tsunami Aceh, sekolah anti gempa di Pangalengan Bandung, kawasan elit Kuningan Jakarta, superblok di Cina, sampai bangunan di Syiria.
Museum Tsunami Aceh dikenal sebagai bangunan yang monumental karena menggambarkan bagaimana rakyat Aceh bersedih dan bangkit dari bencana besar pada 2004 lalu.
Kemudian, Marina Bay Waterfront di Singapura. Tak ketinggalan sebuah rancangan kota baru dan dianggap sebagai salah satu kota masa depan, Ningbo Newtown, Tiongkok.
Tak hanya mendesain soal bangunan dan kawasan publik, lulusan Universitas California Berkeley ini juga getol merancang desain masjid di dalam dan luar negeri. Salah satu karyanya Masjid 99 Kubah di Kota Makassar lalu ada Masjid Syeikh Ajlin di Palestina, yang masih dalam tahap pembangunan.
Tak kurang dua puluh penghargaan terkait karya arsitektur dan tata kota diraih Kang Emil. Rancangan masjid Al-Irsyad yang dipersembahkan bagi mendiang ayahnya, diganjar Top 5 best Building of The year 2010 oleh ArchDaily. Menjadi satu dari 25 masjid terindah di dunia versi Complex Magazine.
“Namun siapa pun yang terpilih harus maksimal membangun ibu kota yang diputuskan pindah ke Kalimantan. Jadi saya tidak mau geer (gede rasa) dan tidak mau berandai-andai, takut salah,” tutup Kang Emil. (Set)