Selasa, 15 Oktober 2024
Koran Jogja

Harmonisasi Agama-Pancasila, Modal Kuat Menyongsong Seabad Indonesia

 

Yogyakarta, Koran Jogja – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyatakan kehidupan yang harmonis antara Pancasila dan agama menjadi modal kuat menyongsong seabad Indonesia pada 2045.

Hal ini disampaikan Yudian saat berbicara dalam acara Studium Generale yang digelar dalam rangka Dies Natalis Universitas Nadhatul Ulama (UNU) Kalimantan Selatan, Sabtu (30/10).

“Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menjaga harmonisasi antara Pancasila dan agama sangatlah penting,” pesan Yudian lewat rilis, Minggu (31/10)

Digelar secara hybrid, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini optimisme Indonesia mempunyai modal yang besar membangun peradaban dunia.

Sikap optimis ini menurut Yudian harus dibarengi sengan terus tumbuhnya sikap menjaga persatuan bangsa.

“Jangan pesimis membaca Indonesia. Tentu saja ada problem, tetapi dengan pondasi kebangsaan yang kuat. Kita memiliki modal terbaik di dunia guna memajukan bangsa,” katanya.

Modal kuat ini disebut Yudian bernama transfer harmoni antara Pancasila, agama, suku, dan tradisi.

Dalam acara itu juga dilakukan penandatanganan MoU antara BPIP dan UNU Kalsel tentang pelaksanaan pembinaaan ideologi Pancasila melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Yudian berharap melalui kerjasama ini mampu menguatkan pembinaan odeologi Pancasila bagi masyarakat Kalsel khususnya bagi mahasiswa, dosen, dan civitas akademika di UNU.

“Sehingga masyarakat Kalsel dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Peran UNU yang sangat strategis dalam pengarusutamaan Pancasila,” kata Yudian.

Ketua Dewan Pendiri UNU Kalsel Syarbani Haira berterima kasih telah mendapatkan masukan yang berkualitas dengan hadirnya Kepala BPIP.

“Kita tahu, 87 persen penduduk Indonesia adalah muslim yang memiliki spirit kolektif dalam menjunjung kebangsaan, meskipun ada kelompok tertentu yang melakukan konfrontasi dan mengganggu stabilitas negara”, tuturnya.

Sementara Rektor UNU Kalsel Nadzmi Akbar melihat sosok Yudian adalah salah satu tokoh yang memiliki intelektualitas tinggi.

“Selain sebagai seorang Profesor, beliau juga Ulama’ yang sangat faham tentang agama dan mampu membaca masa depan”, tambahnya.

Ia berharap apa yang disampaikan Yudian dapat bermanfaat dalam menjaga spirit harmoni terutama di Kalimantan. Terlebih nanti dengan kehadiran Ibu Kota Negara. (Set)

Leave a Reply