Sleman, Koran Jogja – Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Ova Emilia terpilih aklamasi sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027. Ova menjadi perempuan kedua yang menjadi rektor UGM setelah Dwikorita.
Ova sendiri Menag mutlak dalam pemilihan rektor yang dilakukan dalam sidang pleno Majelis Wali Amanat (MWA) UGM Jumat sore (20/5).
Dari 25 suara yang masuk, Ova mendapat 23 suara. Sementara dua calon rektor lainnya yaitu Deendarlianto mendapatkan tiga suara dan Bambang Agus Kironoto hanya satu suara.
Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg) Pratikno yang juga anggota MWA mengatakan seluruh anggota sidang menyarankan rektor Ova bekerjasama dan memanfaatkan ide-ide serta gagasan dari calon rektor yang lain. Bahkan Ova diminta membentuk forum yang berisikan seluruh calon rektor dan pemangku kepentingan yang lain.
“Dijadwalkan 27 Mei nanti rekto akan resmi dilantik. Kami berharap ada lompatan besar ke depan,” jelasnya.
Kedepan, Ova diharapkan nantinya saat berbicara tentang program, tidak hanya berbicara pada skala internal UGM.
“Sebagai universitas kerakyatan, kebangsaan, Pancasila dan perjuangan. Semua calon rektor dan rektor terpilih UGM memberikan kontribusi terhadap pemecahan dan solusi permasalahan bangsa,” kata Pratikno.
Didepan media, Ova mengatakan akan meneruskan berbagai program yang sudah dikembangkan oleh UGM. Dirinya juga akan mencoba menghadirkan program-program untuk menjawab tantangan disrupsi.
“Kita akan menjadikan UGM, universitas kebanggan ini semakin tinggi dan semakin representatif di Indonesia,” jelanya.
Dalam sidang yang berjalan selama 2,5 jam tersebut, menteri yang juga anggota MWA UGM yang hadir antara lain Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X juga hadir.
Menteri Pendidikan Kebudayaa Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan tantangan yang aka dihadapi Rektor Ova adalah melaksanakan program Kampus Merdeka
“Bagaimana nantinya kampus melaksanakan program ini dengan memerdekakan mahasiswa dan dosen keluar dari kampus untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan minat serta bakatnya,” jelasnya. (Set)