Sleman, Koran Jogja – Rifa’i, warga asal Sumbersari, Moyudan, Sleman melepaskan gengsi dan berani mengambil risiko untuk merintis usahanya berupa ternak kambing.
Pria lulusan S2 Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut memilih untuk beternak kambing sebagai sumber rezekinya.
“Kenapa harus gengsi. Terpenting itu usaha halal dan tidak melanggar aturan,” katanya disadur dari laman media center Sleman, Sabtu (28/11).
Ia mengaku merintis usaha ternak kambing pada 2011 silam. Awalnya hanya memiliki tiga ekor betina dan satu pengantin.
Dari modal awal usahanya tersebut, ia kini memiliki sekitar 100 kambing yang ada di kandangnya.
Rifa’i mengungkapkan, usaha ternak kambing yang digelutinya ini minim risiko. Presentase kematian pun relatif kecil.
“Risiko kematian kecil. Kemudian ketika anak kambing baru dilahirkan, jika tidak ditunggui kadang keinjak-injak induknya,” katanya.
Sedangkan untuk harga jual kambing juga relatif stabil. Kalau pun naik atau turun, pun tidak terlalu signifikan.
Kemudian untuk kebutuhan pakan, ia mengkombinasikan pakan pabrikan dan juga pakan alami berupa rumput.
Ia juga menyewa sawah untuk ditanami rumput, supaya bisa mencukupi kebutuhan ternaknya.
“Kalau untuk pemasaran, sekarang relatif lebih mudah. Tidakl harus ke pasar. Cukup memakai media online, pembeli datang sendiori,” pungkasnya. (*)
Baca artikel lainnya:
