Senin, 28 April 2025
Koran Jogja

Membicarakan Biaya Hidup dengan Anak, Apakah Penting?

Membicarakan Biaya Hidup dengan Anak, Apakah Penting? (pixabay)
Membicarakan Biaya Hidup dengan Anak, Apakah Penting? (pixabay)

Koran Jogja – Seorang penulis sekaligus pembicara publik bernama Emma mengatakan mengenai pengasuhan anak dan keuangan pribadi.

Dia menyebutkan ada banyak orang yang belum paham menganai cara berbicara dengan anak terkait biaya hidup.

Padahal pembicaran mengenai keuangan tersebut cukup penting, karena jika tidak maka anak bisa mengisi narasinya sendiri dan pada akhirnya menjadi bingung.

Ketika orang tua tidak melakukan percakapan mengenai keuangan itu, maka anak pun akan mencari sumber lain dan mungkin langkah itu tidak bisa diandalkan.

Sebab banyak anak muda, misalnya mengambil ‘berita’ dari platform media sosial seperti TikTok yang tidak diatur dan lebih sering tidak benar.

Dilansir dari moneyhelper, orang tua memiliki tanggung jawab mengajarkan anak mengenai kesejahteraan finansial. Supaya ini bisa tercapai maka percakapan keuangan pun harus dimulai sejak usia muda.

Emma pun membahas mengenai kenaikan biaya hidup saat berbicara dengan anaknya. Dia menyebut sebaiknya orang tua berbicara tanpa jargon.

Sebab remake muda tidak akan mengerti mengenai istilah inflasi maupun batasan harga. Mereka hanya akan mendengar frasa itu. Namun tak paham mengenai dampak terhadap uang secara riil.

Orang tua bisa memberikan contoh nyata dan berbicara dengan angka. Semisal di Inggris, orang sering merahasiakan kondisi keuangan dan besar cicilan hipotek.

Menurut Emma, orang tua tidak perlu mengungkapkan besaran cicilan maupun tagihan rumah tangga. Tetapi bisa mengatakan mengenai jumlahnya telah naik sebesar 300 euro per bulan dan akan berpengaruh pada pendapatan keluarga.

Orang tua kemudian bisa memberikan pilihan. Semisal membuat beberapa perubahan gaya hidup. Kemudian juga bisa membicarakan dengan anak mengenai prioritas dan bagaimana mengurangi anggaran di sektor tertentu.

Orang tua bisa menjelaskan mengenai belanja mingguan akan digentikan, tetapi masih bisa keluar rumah pada hari libur.

Anak-anak tidak selalu mempunyai konsep mengenai harga barang dan apa yang menjadi prioritas. Libatkan seluruh keluarga ketika membuat puilihan dan akarkan anak-anak mengenai pelajaran berharga mengenai kehidupan di kemudian hari.

Orang tua supaya ingat bahwa perubahan kecil bisa menghasilkan banyak uang. Anak-anak bisa dilibatkan untuk menghasilkan uang.

Misal membantu memilih barang-barang mereka dan menjualnya. Uang yang dihasilkan pun bisa dipakai untuk hal-hal baik.

Emma menyebut jika keluarga Anda cukup beruntung bisa mengelola keuangan dengan baik, maka ingatkan keluarga yang lain mungkin tidak seberuntung itu.

Sebagai individu, perlu hati-hati juga terhadap teman yang mengatakan tidak bisa pergi ke bioskop pada akhir pekan karena tidak punya uang.

Sebaliknya, cari lah cara untuk bisa bersenang-senang dengan teman yang biayanya lebih murah atau gratis. (*)

Baca artikel lainnya:

Leave a Reply