Bantul, Koran Jogja – Terdakwa kasus sate sianida yang menewaskan Naba Faiz Prasetyo, Nani Apriliani Nurjaman mengucapkan banyak terima kasih kepada sasaran paket Yohanes Tomi Astanto. Mereka dipertemukan dalam sidang lanjutan di PN Bantul, Kamis (21/10).
“Terima kasih kepada untuk tahun-tahun yang pernah kita lalui bersama. Terima kasih untuk cintamu yang luar biasa, perhatianmu yang luar biasa, dan kasih sayangmu yang luar biasa,” kata Nani, sebelum Tomi mengakhiri kesaksiannya.
Nani yang hadir secara online dari Lapas Perempuan Wonosari menyadari bahwa apa yang ditunjukkan Tomi selama mereka berhubungan ternyata adalah kebohongan luar biasa.
Sempat dijanjikan pernikahan di awal-awal pacaran, namun terlupakan karena alasan beda agama dan hanya dibuai janji palsu atas nama cinta, cinta dan cinta.
“Ternyata mulut manismu berbisa,” ucap Nani sambil menahan air mata.
Dipimpin hakim ketua Aminnudin, sidang hari ini menghadirkan tiga saksi secara langsung. Tomi mendapatkan kesempatan bersaksi pertama kali. Dirinya mengaku kenal Nani pada 2016. Dirinya mengaku berpacara dengan Nani pada Januari-Februari 2017.
“September 2017 saya menikah dengan wanita lain. Setelah saya jarang bertemu langsung, meski dia sering menelpon namun sering saya tolak. Terakhir bertemu pada Februari 2021, dirinya berkeluh kesah saya susah ditemui,” jelas Tomi.
Meski belum menyatakan putus hubungan,. Namun Tomi menganggap Nani hanyalah teman biasa. Dirinya membantah pernah memberikan janji menikahi Nani.
Bantahan darinya juga terkait dengan berita ia tinggal satu rumah dengan Nani di Kecamatan Piyungan. Dirinya tahun Nani tinggal di sana, namun tidak pernah berkunjung.
“Dugaan saya, sate beracun ditujukan ke saya karena terdakswa mungkin marah, jengkel dan emosi karena saya susah ditemui,” lanjut Tomi yang saat kejadian April lalu bertugas ke Banten.
Terkait ide pengiriman sate beracun, Nani menjelaskan ide ini berasal dari Robi yang menyukainya. Dia sakit hati karena ditinggal Tomi menikah. Robi sendiri sampai sekarang masih dicari keberadaanya oleh polisi.
“Kami pacaran mulai 2017 sampai 2021 kemarin. Memang di awal pacaran saya dijanjikan menikah. Namun selalu ada alasan untuk menundanya, seperti beda agama,” kata Nani.
Berawal dari Bandiman, ayah Naba, pengojek yang mendapat order dari Nani mengantarkan paket takjil ke rumah Tomi. Ditolak istri Tomi, karena tidak kenal pengirim, paket ini diberikan ke Bandiman.
Sesaat setelah dimakan, Naba merasakan kesakitan dan sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong. Paket takjil dipastikan mengandung racun sianida.(set)