Gulir ke Bawah untuk baca artikel
Sleman

Panglima; Fly By Wire, Warisan Dirgantara Indonesia

×

Panglima; Fly By Wire, Warisan Dirgantara Indonesia

Sebarkan artikel ini

Sleman, Koran Jogja – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Rabu (28/8) meresmikan monumen N250 Gatotkoco di Museum Pusat Dirgantara Mandara, Lanud Adisutjipto. Teknologi Fly By Wire dianggap warisan bagi kedirgantaraan Indonesia.

“Didepan kita terpampang mahakarya dan bukti kehebatan anak bangsa di bidang kedirgantaan Indonesia,” katanya.

Bahkan hari penerbangan perdana, 10 Agustus 1995 ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS).

Pendirian monumen ini ditujukan ini untuk mengabadikan karya terbaik anak bangsa dalam pengembangan teknologi penerbangan yang digagas Presiden ketiga BJ Habibie.

N250 Gatotkaca menguncang dunia karena penerapan teknologi tercanggih saat itu yaitu Fly By Wire. Pesawat ini melambungkan nama Indonesia di dunia internasional dan langit Eropa saat tampil di France Air Show 1997.

“N250 dibangun agar generasi penerus terinspirasi kegigihan generasi sebelumnya dalam menguasai teknologi kedirgataraan,” ucapnya.

Turut meresmikan, Kepala Program N250 Gatotkaca, Joko Sartono mengaku bangga sekaligus sedih. Prototype yang menguncang dunia terhenti produksinya dan dimonumenkan.

“Disatu sisi sedih karena tehenti, di sisi lain protipe ini bermanfaat bagi masyarakat dengan ditempatkan di sini,” katanya.

Joko berkata, saat itu BJ Habibie bersikukuh N250 Gatokoco wajib dipasang teknologi fly by wire dengan tiga akses. Berbeda dengan arahan perusahaan besar, pesawat sejenis cukup hanya satu akses.

Teknologi Fly By Wire menjadi pilot lebih mudah mengendalikan dan bermanuver dibandingkan kemudi manual.

“Alhasil N250 Gatotkaca adalah pesawat tercanggih di jenisnya, baling-baling dengan kapasitas 50 penumpang di masanya,” lanjutnya.

Selain Gatotkaca, juga dibuat tiga protipe lain yaitu N250 Krincingwesi dan dua yang belum diberi nama.

Direktur Umum dan SDM PT Dirgantara Indonesia Sukatwikanto mengatakan N250 Krincingwesi dan dua lainnya disumbangkan ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

“Penyerahan N250 Gatotkaca ke Muspusdirla bertujuan menjaga aset negara berhistoris tinggi dan pondasi berdirinya industri dirgantara Indonesia,” jelasnya.(set)