Sleman, Koran Jogja – Resimen Satgas Pasanda meminta pemerintah bekerjasama dengan legislative dan aparat hukum mengkampanyekan ‘Jogja Aman, Damai dan Kondusif’.
Mulai pulihnya perekonomian akibat hantaman pandemi Covid-19, Pasanda berharap kasus meninggalnya Supriyanto karena pengeroyokan tidak terulang kembali.
Pernyataan sikap ini disampaikan Resimen Pasanda DIY usai pemberian santunan kepada keluarga almarhum Supriyanto di Dusun Kutu Patran, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman Sabtu (6/11) pagi.
“Hari ini, tepat 40 hari meninggalnya saudara kami Supriyanto. Bersama teman-teman kami memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan yang dilanjutkan tabur bunga ke makam,” kata Komandan Resimen Pasanda Drajat Sumarsono.
Drajat meminta santunan yang dikumpulkan dari rekan-rekannya jangan dinilai besarnya. Namun pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke keluarga santunan senilai Rp5 juta dalam penggunaanya.
“Kami meminta rekan-rekan penegak hukum menyelesaikan dan mengusut tuntas kasus ini. Harapan kami kasus seperti ini tidak terulang lagi,” lanjut Derajat.
Koordinator Pasanda Sleman, Kurniawan, mewakili rekan-rekannya menginginkan pemerintah daerah, legislatif dan aparat penegak hukum bekerjasama mengkampanyekan ‘Jogja Aman Damai dan Kondusif’.
“Kasus ini menodai masyarakat Yogyakarta yang mulai bangkit perekonomiannya, khususnya pariwisata. Tindak kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang ini melukai masyarakat,” katanya.
Jika nantinya pemerintah mengkampanyekan ‘Jogja Aman Damai dan Kondosif’, Kurniawan mengatakan Resimen Pasanda sepenuhnya berada di belakang untuk mendukung.
Dalam rilis yang dibagikan, ada empat tuntutan Pasanda terkait kasus meninggalnya Supriyanto yang dikeroyok hingga menyebabkan meninggal 28 September lalu.
Pertama mengutuk keras peristiwa itu agar tidak terulang lagi. Kedua memohon penegak hukum mengusut tuntas dan bertindak secara adil serta professional. Ketiga menegakkan hukum bagi pelaku yang sebenarnya sesuai bukti-bukti yang ada.
Terakhir, menghimbau seluruh masyarakat Yogyakarta untuk tidak melakukan tindak kekerasan, anarkis, dan premanisme. Ini agar supaya Yogyakarta aman, damai dan kondusif.
Mewakili keluarga, adik kandung Supriyanto, Agus Prasetya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan dukungan dari Pasanda DIY.
“Keinginan kami satu, penegak hukum segera menyelesaikan kasus ini. Satu bulan lebih kasus ini tidak ada perkembangan. Kami ingin semua pelaku ditangkap, tidak hanya tiga orang itu saja,” pintanya.(set)