Bantul – Pasar Bantengan di Desa Wonocatur, Kecamatan Banguntapan, Bantul ditutup mulai 16-18 Juli karena satu pedagang positif Covid-19.
Camat Banguntapan, Fauzan Muarifin, Kamis (16/7) mengatakan penutupan pasar bertujuan mensterilisasi area pasar dengannl disinfektan untuk kenyanan pedagang dan pengunjung.
“Satu pedagang dinyatakan positif usai tes acak dan tes usap,” jelasnya.
Fauzan menuturkan, tes acak dilakukan pertengahan pekan lalu terhadap 210 pedagang. Satu dinyatakan reaktif dan hasil tes usap positif. Sampai saat ini Dinas Kesehatan Bantul tengah menelusuri kontak erat dengan pedagang yang positif. “Tambahan satu positif ini, membuat angka pasien Covid-19 di wilayah Kecamatan Banguntapan kini melonjak menjadi 30 kasus,” ucapnya.
Padahal, Rabu (15/7/, angka penderita Covid- 19 sempat menurun. Penelurusan masif dilakukan dengan harapan wabah tidak semakin meluas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Bantul, Sukrisna Dwi Susanta mengungkapkan, penutupan Pasar Bantengan ini bukan termasuk wewenangnya. Sebab, pasar itu berada di bawah pengelolaan Dinas Pengendalian Penduduk KB Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bantul.
“Jadi, kami belum mengetahui kalau pasar tersebut ditutup, karena itu merupakan pasar desa dan pengelolaannya oleh DPPKPMD, bukan di kami,” terangnya.
Sekadar informasi, sejak Pemkab Bantul melakukan rapid test massal yang menyasar pedagang secara masif, ada tiga pasar tradisional yang menjalani penutupan sementara di sepanjang Juli. Sebelumnya, penutupan juga dilakukan untuk Pasar Sungapan dan Pasar Sorobayan.
Namun, sayangnya, sasaran yang didapat dalam test cepat selama delapan hari tersebut, masih cukup jauh dari target awal. Dari total 8.582 sasaran, hanya 7.441 yang bersedia mengikuti rapid test. Dalam artian, dari 44 pasar, 1.141 pedagang memilih untuk mangkir.(nok/roy)