Sleman, Koran Jogja – Peristiwa nahas tujuh wisatawan terseret ombak di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menimbulkan duka yang mendalam. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, ke depan diharapkan pemerintah membuat standard operating procedur (SOP) yang diterapkan kepada pengunjung objek wisata.
Anggota Fraksi PAN DPRD Sleman Raudi Akmal memberikan dukungan terhadap keluarga korban tenggelam Pantai Goa Cemara Bantul. Ia berharap semua pihak bisa mengambil hikmah positif dari musibah tersebut.
Raudi Akmal mengungkapkan bela sungkawa dan keprihatinan mendalam kepada keluarga atas peristiwa di Pantai Goa Cemara. Pihaknya sudah mendatangi keluarga untuk memberikan dukungan moral. Ia yakin ada hikmah yang bisa menjadi pelajaran hidup semua pihak dalam peristiwa tersebut.
“Kami di sana bertemu kakak korban dan memberikan dukungan moral, kami menyampaikan bahwa pasti ada hikmah di balik peristiwa ini. Sebelumnya kami juga telah mendatangi lokasi kejadian untuk memantau pencarian dan menemui relawan,” katanya Sabtu (8/8).
Raudi Akmal berkata, mitigasi bencana di kawasan wisata harus disiapkan untuk meminimalisasi timbulnya korban. Mengingat kejadian kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa terjadi beberapa kali di wilayah DIY termasuk di Sleman. Mitigasi bisa dilakukan melalui proses edukasi kepada para pengunjung.
“Selain itu mitigasi bencana harus disiapkan, melalui edukasi kepada masyarakat dan tempat wisata. Bagaimana mitigasi bencana ketika itu sangat perlu di tempat wisata, belum lama ini ada kejadian di Turi dan di kali Progo sedang mancing terus hanyut,” katanya.
Pemerintah perlu membuat standar operasional prosedur (SOP) di tempat wisata yang harus dipatuhi oleh para pengunjung. SOP berkunjung ini sangat penting terutama di lokasi wisata yang ada potensi bahaya. Tak kalah pentingnya para pelaku wisata juga diberikan pelatihan mitigasi bencana.
“Pemerintah harus concern di dalam pencegahan agar tidak muncul korban ketika berada di tempat tempat yg berpotensi yg menimbulkan bahaya. Oleh karena itu harus membuat SOP di tempat wisata dan pelatihan mitigasi di seluruh warga terutama di lokasi lokasi wisata yg berpotensi menimbulkan bahaya,” ucapnya.(rid)