Yogyakarta, Koran Jogja – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Daerah Istimewa Yogyakarta, Agus Mas’udi, menyebut terdapat dua faktor kekalahan calon yang diusung di Pilkada tiga daerah 9 Desember lalu. Salah satunya adalah faktor figur (man) yang paling dominan.
“Faktor pertama, kami tidak usah disebutkan daerahnya, PKS tidak dilibatkan dalam program kerja partai pengusung. Padahal bisa dikatakan di tiga daerah PKS adalah partai yang paling solid mendukung,” kata Agus saat jumpa pers Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) 2020-2025.
Solidnya dukungan ini menurut Agus dibuktikan dari survey internal pasca pelaksanaan Pilkada tiga daerah dimana tingkat dukungan kepada calon yang diusung DPW PKS lebih dari 50 persen dari anggota. Ini artinya anggota dan simpatisan partai memilih apa yang telah ditentukan oleh PKS.
“Itu berdasarkan hasil survey. Jadi mesin partai kita solid dan terdepan memenangkan calon yang diusung,” lanjut Agus.
PKS juga melihat kekuatan figure yang diusung dalam Pilkada di tiga kabupaten lalu juga memberi dampak besar pada kekalahan. Agus melihat faktor man ini yang paling berperan dan dominan dalam pertarungan.
Ketua Kaderisasi se wilayah dakwah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY, Darul Falah mengatakan dalam Pilkada tahun ini partainya tidak mencalonkan kadernya namun hanya mengusung.
“Ketiga-tiganya belum berhasil untuk dimenangkan. Pasangan yang diusung PKS kalah. Kita belum evaluasi secara khusus, namun yang pasti ini meleset dari target musyawarah wilayah (Muswil) 2015, yang akan memenangkan semua Pilkada usai Kota Yogyakarta dan Kulonprogo,” katanya.
Karenanya menindaklanjuti hasil musyawarah nasional (Munas) PKS pada 28-29 November lalu, Falah menyatakan DPW DIY terus mendukung dan mengawal sikap DPP sebagai oposisi yang konstruktif terhadap pemerintah saat ini. Termasuk di daerah.
Dengan menyebut hasil survei nasional yang menyatakan 57 persen rakyat tidak puas kinerja Pemerintahan Joko Widodo setahun terakhir. PKS optimis mendapatkan dua digit angka presentasi di pemilu dengan mengkapitalisasi mereka yang tidak puas.
Falah mengatakan dengan keberadaan PKS sebagai oposisi maka demokrasi akan berjalan dan lebih sehat karena akan penyimbang.
Dalam program kerjanya, Ketua DPW PKS DIY 2020-2025 Agus Mas’udi akan fokus dalam mengkritis kebijakan pemerintah dalam hal tingginya angka kemiskinan, angka pengangguran, kesenjangan antar wilayah dan pendapatan penduduk. Setiap program yang tidak sesuai realita lapangan dikritik keras melalui DPRD DIY.(set)