Yogyakarta, Koran Jogja – Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga menyatakan siap mengelar pertemuan tatap muka.
Lembaga Layanan Pendidikan Dikti (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan keputusan PTM diambil usai survei persiapan protokol kesehatan di semester genap tahun depan.
Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM Hatma Suryatmojo, mengatakan pihaknya tengah membahas PTM.
“Dijdwalkan usai penyelenggaraan Ujian Tengah Semester (UTS) pertengahan Oktober ini mahasiswa UGM bisa mengikuti PTM Terkendali,” jelasnya, Kamis (7/10)
UGM menurut Hatma mengistilahkannya PTM terkendali bukannya PTM Terbatas. Ini didasarkan pada pengertian PTM Terbatas yang dilihat dari perhitungan jumlah.
“Tapi untuk PTM Terkendali bukan hanya menyangkut soal jumlah, namun juga soal infrastruktur dan lain-lain, termasuk infrastruktur kesehatan,” katanya.
UIN Sunan Kalijaga berencana mengelar PTM mulai 11 Oktober. Sebagai persiapan, peninjauan sarana-prasarana penunjang protokol kesehatan di fakultas, perpustakaan, laboratorium dan lain-lain pada 5-6 Oktober kemarin.
“Sebelum menyelenggarakan PTM kami ingin memastikan semua proses pelaksanaan perkuliahan tatap muka berjalan dengan aman, nyaman dan tentunya sesuai protokol kesehatan,” kata Wakil Rektor I, Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Iswandi Syahputra.
Plt Kepala LLDikti Wilayah V Bhima Widyo Andoko, sebelumnya mengatakan pihaknya akan mengelar survei kesiapan prokes bersama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) DIY pada tahun depan.
“Survey serupa menurut Bhima pernah dilakukan April lalu saat semester ganjil,” katanya.
Hasil survei sebelumnya menggambarkan keseluruhan sarana dan prasarana PT di DIY untuk menggelar PTM siap. Namun karena melonjaknya angka keterpaparan Covid-19 maka kebijakan mengelar PTM ditunda.
LLDikti berencana mensurvey kembali kesiapan penerapan protokol kesehatan seluruh kampus. Survey semester genap atau dua tahun depan ini melihat apakah kampus layak menggelar PTM.
Selain melihat kesiapan sarana dan prasarana kampus dalam penerapan prokes, survei yang digelar nanti juga melihat berapa persen cakupan vaksinasi. Jika 80 persen tenaga pengajar dan mahasiswa sudah tervaksin, maka itu memperbesar peluang PTM.(set)