Gunungkidul, Koran Jogja – Sejumlah sumur warga di daerah Padukuhan Pringsanggar, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul saat ini masih mengering.
Masyarakat setempat pun terpaksa masih mengeluarkan uang untuk membeli air guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Salah satu warga di Padukuhan Pringsanggar, Bambang mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya masih harus membeli air dengan harga Rp 150 ribu per tangkinya.
“Kami beli air per tangkinya Rp 150 ribu. Itu kalau tidak ada bantuan,” katanya, saat ditemui Senin (13/11).
Atas kondisi tersebut, Sri Purnomo kembali memberikan bantuan air bersih untuk warga di Kalurahan Purwodadi sebanyak 50 ribu liter.
Baca artikel menarik lainnya:
- Jadwal Bus SIM Keliling di Gunungkidul Agustus 2022
- DPC PDIP Gunungkidul Ajak Warga Ponjong Kibarkan Seribu Bendera Merap Putih di Sawah
- Tempat dan Waktu Bus SIM Keliling Gunungkidul Agustus 2022
Calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut mengungkapkan telah mendapatkan informasi mengenai adanya bencana kekurangan air bersih di daerah Purwodadi, Tepus ini.
“Kemarin kami dengar ada saudara kita di Purwodadi, Tepus yang masih membutuhkan air bersih. Kami langsung tindaklanjuti dengan mengirimkan bantuan 10 tangki,” ujarnya.
Sejauh ini, Sri Purnomo telah menyalurkan bantuan berupa air bersih sebanyak dua gelombang untuk membantu masyarakat.
Ia memiliki komitmen menyediakan 300 ribu liter sampai 500 ribu liter air bersih untuk masyarakat di Gunungkidul yang mengalami kesulitan air bersih.
Sedangkan untuk wilayah yang menjadi penerima bantuan didasarkan melalui kebutuhan dan permintaan dari warga.
Ia juga berharap supaya bantuan yang disalurkan bisa membantu meringankan beban masyarakat sambil menunggu datangnya musim hujan.
“Semoga bantuan yang kami salurkan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat,” pungkasnya. (*)