Yogyakarta, Koran Jogja – Dalam penanganan virus Covid-19 ini, anggaran di DPRD Kota Yogyakarta dipotong sebesar Rp8,3 miliar dari total Rp43 miliar pada 2020 ini. Dana sebesar itu digunakan untuk percepatan penanggulangan wabah.
“Kami mendesak gugus tugas Covid-19 di Kota Yogyakarta untuk segera melaksanakan kegiatan yang bisa membuat tenang warga. Apalagi jelang Ramadan pasti angka inflasi naik,” kata Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudiyatmako, ditemui di kantornya pada Kamis (16/4).
Danang juga menyebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogyakarta pada 2020 ini diproyeksi sekitar Rp470 miliar. Menurutnya sebagian bisa digunakan untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19.
“Kalau masa pandemi bisa segera teratasi maka pemulihan ekonomi bisa lebih cepat. Kritik saya, belum ada action yang dirasakan di masyarakat. Kemandirian warga di Yogyakarta luar biasa, semprot disinfektan sendiri, upayakan alat sendiri tanpa menunggu bantuan,” ucapnya.
Danang juga menyoroti mengenai stok beras untuk kebutuhan warga Kota Yogyakarta yang saat ini tinggal sekitar 12 ton untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir April ini. Ia mendesak supaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera membeli bahan pangan supaya tidak menimbulkan keresahan di masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Danang mengatakan ia telah berkomunikasi dengan pimpinan di tiga daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakni Kabupaten Sleman, Kulon Progo dan Bantul yang merupakan lumbung padi. Dari informasi yang didapat, daera-daerah itu surplus beras dan stoknya aman hingga akhir tahun ini.
“Untuk Gunungkidul kami tidak mau mengganggu permakanannya. Karena setelah komunikasi dengan Ketua DPRD di sana, sudah ada delapan ribu lebih pemudik di sana saat ini,” katanya.
Danang mengatakan dengan komunikasi yang sudah dibuka ini diharapkan Pemerintah Kota Yogyakarta segera mengambil langkah. Untuk membeli beras dari para pedagang besar di tiga daerah tersebut.
“Pemerintah Kota Yogyakarta harus memastikan kebutuhan pokok tidak menjadi kelangkaan. Stok saat ini ada sekitar 12 ton dan mencukupi hingga akhir April,” katanya.
Ketahanan pangan menjadi sorotannya di tengah masa pandemi Covid-19. Terlebih saat ini menjelang puasa Ramadan, yang mana kebutuhan akan meningkat di masyarakat.(rid/akz)