Gunungkidul, Koran Jogja – Data Vaksinasi pelajar dan remaja di Kabupaten Gunungkidul mencapai lebih dari 100 persen dari target yang ditetapkan 59.143 sasaran. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul terus berupaya meningkatkan capaian vaksinasi.
Perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) Eko Susilo menjelaskan, data vaksinasi pelajar hingga Senin (11/10/2021) mencapai 108,82 persen dari 59.143 sasaran yang ditetapkan. Capaian tersebut menjadi yang tertinggi kedua setelah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan.
“Hari ini penuntasan di sasaran pelajar dengan vaksinasi lanjutan Dosis 2. Program kolaborasi yang diterus kami bersama Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Kodim 0730 Gunungkidul dan para inisiator vaksinasi lainnya,” kata Eko di klinik Mitra 2 Karangmojo, Senin.
Dijelaskannya, upaya mempercepat vaksinasi capaian vaksinasi di Kabupaten Gunungkidul disebut sebagai yang wilayah paling lambat di antara Kabupaten atau Kota di DIY.
Hasil evaluasi bersama, pelambatan terjadi karena faktor geografis dan terjadi pada sasaran yang relatif sulit untuk dimobilisasi, seperti Lansia dan masyarakat rentan (difabel).
“Oleh karenanya, begitu ada momen Presiden melaunching vaksin pelajar, BIN bersama Dinkes dan Dikpora waktu itu langsung merapatkan barisan untuk melakukan mobilisasi. Hasilnya, tidak hanya tidak lagi disebut rendah capaian vaksinasinya, saat ini vaksinasi pelajar juga sudah melebihi target,”kata Eko
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan Sesuai data terakhir di Dinkes, capaian vaksinasi Dosis 1 saat ini masih di angka 73,15 persen. Di antara capaian tersebut, SDM Kesehatan masih menjadi tertinggi di angka 116,42 persen disusul remaja atau pelajar 108,82 persen dan masyarakat umum 74,55 persen. Sementara capaian terendah masih terjadi pada Lansia 56,485 persen dan Petugas Publik dengan capaian 63,17 persen.
Dewi mengatakan, khusus sasaran difabel petugas melakukan kegiatan vaksin door to door ke rumah peserta vaksin. Kedepan para penyandag disabilitas lainnya bakal menjadi fokus sasaran vaksinasi Covid-19.
“Selain bekerjasama dengan BIN DIY dan Puskesmas, kami juga bekerjasama dengan klinik Mitra 2 Karangmojo. Khususnya pelajar kami berharap semua dapat tersasar sehingga Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa aman meskipun sudah menggunakan prokes,”kata Dewi.(mar)