Sleman, Koran Jogja – Tingkat kunjungan wisatawan di kawasan Kaliurang mulai membaik sejak pertengahan tahun 2021.
Selama pandemi para pelaku pariwisata di kawasan wisata Kaliurang melakukan upaya inovasi menambah daya tarik wisata Kaliurang yang juga dikenal sebagai sentra kuliner Jadah Tempe.
Didukung dengan keberadaan sejumlah destinasi wisata alam, Kaliurang menjadi salah satu destinasi yang diminati para pelancong domestik.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono menjelaskan kenaikan kunjungan di kawasan wisata Kaliurang selain karena destinasi-destinasi wisatanya wisata alam dengan udara segar dan sejuk, juga didukung dengan keberadaan destinasi baru yang dikelola salah satu hotel di sana dan atraksi baru berotoped di Kaliurang.
Dengan maraknya otoped tentunya perlu dilakukan penataan agar kawasan Kaliurang tetap menjadi destinasi wisata yang nyaman dan aman bagi wisatawan.
“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Sleman, Dinas Perhubungan DIY, Panewu Pakem, Lurah Hargobinangun, dukuh pengampu wilayah setempat, dan perwakilan dari operator otoped Kaliurang,” katanya.
Dia menyebut dari koordinasi itu telah bersepakat akan melakukan penataan jalur otoped agar para pengguna jalan merasa nyaman dan pengguna otoped juga aman dalam menikmati touringnya.
“Kenyamanan dan keamanan merupakan kata kunci yang akan kami kondisikan bersama,” kata dia.
Pembatasan jalur otoped akan dilakukan khususnya pada hari-hari libur, dan akan lebih longgar di week day.
Jadi untuk warga Jogja dan sekitarnya yang ingin menikmati touring dengan otoped yang lebih nyaman seyogyanya datang pada waktu selain hari libur.
Dengan kondisi PPKM kembali ke level 3 saat ini, menjadi momentum untuk melakukan penataan, sehingga saat kondisi sudah lebih kondusif untuk berwisata nanti, jalur otoped di Kaliurang sudah lebih memberikan keamanan bagi wisatawan.
Secara terpisah Kadis Perhubungan Sleman Arip Pramana menjelaskan, saat ini kami menunggu draf usulan jalur otoped yang disusun oleh paguyuban dan juga bapak-bapak dukuh setempat sebagai pengampu wilayah.
Dari usulan tersebut akan kami bahas lebih lanjut terkait feasibilitas jalur yang akan digunakan, untuk meminimalisir resiko yang tidak diinginkan. (rls)