Koran Jogja – Sekolah Vokasi UGM, Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta, dan Akademi Komunitas Negeri Seni Budaya Yogyakarta diskusi interaktif sekaligus peluncuran Pelaksanaan Ekosistem Kemitraan antara Pendidikan Vokasi, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan Pemda Yogyakarta.
Acara tersebut digelar di ballroom Teaching Industry Learning Center Sekolah Vokasi UGM. Ketiga PTV ini merupakan Tim konsorsium Ekosistem Kemitraan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara dibuka dengan hiburan tari “Greget Jogja” yang dibawakan oleh Rahmad Dullah/Fai (alumni Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta difabel tuli) dan tim.
Selanjutnya penyampaian sambutan dari Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng. (Dekan Sekolah Vokasi UGM), Uuf Brajawidagda, S.T., M.T., Ph.D. (Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI), dan Drs. Tri Saktiyana, M.Si. (Plt. Kepala Bappeda DIY Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan).
Diskusi interaktif yang mengangkat topik Permasalahan di daerah, trend, dan daya dukungnya, itu dipandu oleh Dr. Anggi Rahajeng, S.E., M.Ec. dan Yudistira Hendra Permana, S.E., M.Sc., Ph.D. (UGM)/
Sedangkan untuk narasumbernya antara lain Robby Kusumaharta (Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY), Aria Nugrahadi, S.T., M.Eng. (Kepala Disnaker DIY), dan Dr. Didik Wardaya, S.E., M.Pd. (Kepala Disdikpora DIY).
Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah merupakan program riset yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek dengan pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Program ini merupakan grand design riset pengembangan di daerah/wilayah dalam kurun waktu 3 tahun mengacu pada potensi dan keunggulan di daerah serta agenda prioritas pembangunan daerah tersebut.
Adapun untuk tujuan dari program itu yakni mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antar satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah untuk menghasilkan policy brief yang berisi workforce planning dan innovation planning guna menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi atau kebutuhan daerah, kemudian menghasilkan inovasi model/produk/desain/sistem yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor prioritas daerah.