Gulir ke Bawah untuk baca artikel
Bantul

Angin Puting Beliung di Bantul, Belasan Rumah Rusak di Imogiri

×

Angin Puting Beliung di Bantul, Belasan Rumah Rusak di Imogiri

Sebarkan artikel ini
dok. istimewa
dok. istimewa
dok. istimewa
dok. istimewa

Bantul, Koran Jogja – Belasan rumah di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul mengalami kerusakan atap sesudah dihajar angin puting beliung pada Selasa (6/12) tengah hari.

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri menetapkan status siaga bencana di seluruh wilayah.

Warga Dukuh Srunggo 2 RT 4 Prawidi menjelaskan, kedatangan angin puting beliung diawali dengan padamnya listrik pada pukul 12.15 WIB.

“Kemudian ada suara gemuruh yang besar sekali. Kami mengira itu suara pesawat ternyata itu puting beliung, dan warga berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri,” katanya.

Dampak angin kencang, Prawidi menyatakan banyak rumah warga mengalami kerusakan khususnya pada bagian atap. Sedangkan untuk korban jiwa, Prawidi mengaku tidak ada.

Dukuh Kalidadap 2 Papin menyatakan angin puting beliung terjadi di Kalidadap 2. Akibatnya, ada puluhan kepala keluarga yang terdampak akibat rumahnya mengalami kerusakan pada bagian atap.

“Korban ada 34 KK, kalau yang kena pohon tumbang 4 KK, dan yang genting berhamburan ada 30 KK dan 3 kandang ternak rusak. Untuk korban jiwa tidak ada, hanya genting dan rumah rusak saja,” ucapnya.

Kepala Desa Selopamioro Sugeng mengungkapkan, beberapa pedusunan yang terdampak meliputi Kalidadap 1, Kalidadap 2, Srunggo 1 dan Srunggo 2

“Saat ini yang kami perlukan terpal untuk menutup atap rumah warga yang gentingnya berterbangan akibat angin puting beliung,” ujarnya.

Kapolsek Imogiri Kompol Suharno mengatakan, bahwa ada puluhan bangunan di Selopamioro yang mengalami kerusakan pada bagian atap akibat angin puting beliung. Sedangkan untuk korban jiwa, Suharno menegaskan tidak ada.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyatakan Pemda pada Rabu (7/12) menaikkan status siaga darurat bencana.

“Besok (keluar), siaga darurat. Karenanya kami meminta masyarakat memantau cuaca dan memahami tingkat kerawanan di mana mereka tinggal ,” kata Baskara Aji. (Set)