Yogyakarta, Koran Jogja – Disela-sela pertemuan pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), 45 Walikota berkesempatan menjlajahi Kota Yogyakarta dengan bersepeda bersama. Momen ini menjadi ajang Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi memperkenalkan lima rute andalan goweser.
“Kota Yogyakarta memiliki lima jalur sepeda yang memang disiapkan menunjang pariwisata. Rute ini biasa dipergunakan wisatawan mengenal lebih dalam kehidupan dan sejarah Kota Yogyakarta,” kata Wawali sebelum memberangkatkan rombongan, Kamis (14/10).
Dengan tema yang berbeda, setiap rute dengan panjang yang berbeda akan menampilkan pemandangan dan suasana yang menurut Heroe bakal susah dilupakan oleh pesepeda.
Tema yang diangkat pada rute pertama dengan ‘Romanda Kota Lawas’ sepanjang 13,3 Km. Dimulai dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, rute ini kemudian melintasi Jendral Sudirman, jalan Sajiono, Juandi, Ipda Tut Harsono, Kusumanegara, menuju Kotagede dan berakhir di Bendungan Lepen.
Rute dua bertema ‘Tilik Njero Benteng’ sepanjang 8,68 km. Dari Pasar Pakuncen,, wisatawan diajak menyusuri kampung Ketanggungan, Sindurejan, Suryodiningratan, Magangan dan finish di Plaza Ngasem.
“Di rute ini wisatawan bisa melihat langsung kehidupan sekitar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pesepeda bisa mengulik potensi di sekitar Kraton, Tamansari, Alun-alun, dan sebagainya,” jelasnya.
Rute ketiga dengan tema “Njajah Kampung’ sepanjang 6,55 km. Titik nolnya bermula dari jalan Jendral Sudirman, menuju jalan Gondolayu, lalu menyusuri kampung Karangwaru, kampung Bener dan berakhir di Museum Pangeran Diponegoro.
Masih mengangkat tema ‘Njajah Kampung’, rute keempat dengan jarak tempuh sama menawarkan eksotisme bangunan kuno peninggalan Belanda di Kota Yogyakarta. Rute ini bermula dari Museum Wiratama, bengkel kereta Balai Yasa hingga makam Wijaya Brata.
“Di rute ini wisata bisa menemukan kampung kerajinan Jogja yang menjadi sentra jumputan, wayang karakter bahkan juga cosplay yang menembus mancanegara,” ujarnya.
Sedangkan terakhir adalah ‘Taman Pintar’, sepanjang 6,17 km. Dari Taman Pintar yang berada di pusat Kota, para Walikota diajak ke arah selatan dan berakhir di Terminal Giwangan.
“Ada banyak manfaat dari bersepeda, selain membuat sehat jasmani dan rohani juga memupuk rasa setia kawan, kebersamaan dan gotong royong” terang Heroe.
Di masa pandemi, potensi kampung harus ditonjolkan dan dikenalkan oleh seluruh masyarakat agar kebangkitan ekonomi kampung di Kota Yogya bisa berjalan dengan cepat.
Mewakili 53 rekan-rekannya sesama Walikota, Ketua APEKSI Bima Arya Sugiarto mengaku menikmati acara bersepeda bersama ini.
Sebelumnya, beberapa hari lalu dirinya mengaku telah bersepeda dengan menjajal rute menanjak yang dikenal dengan jalur ‘Lunamaya’ di Kulonprogo.
Bima berharap momentum bersepeda di tengah masyarakat setelah pandemi nanti bisa terus dibiasakan, dinikmati, dipelihara agar dapat berubah menjadi sebuah kebiasaan atau budaya baru di masyarakat.(set)