Koran Jogja – Supaya bisa menjadi versi terbaik, tidak perlu tenggelam di bawah tumpukan buku pengembangan diri.
Anda bisa memulai sejumlah langkah praktis untuk bisa mencapai versi terbaik dalam diri. Salah satunya dengan manajemen waktu.
Manajemen waktu
Pernah merasa jika 24 jam itu tidak cukup? Perasaan tersebut muncul karena ada dua alasan, yakni penundaan dan perfeksionis.
Hiburan itu mudah, sedangkan tugas membutuhkabn usaha aktif, itu lah yang disebut penundaan.
Sedangkan perfeksionis, membuat seseorang mengejar kesempurnaan dalam hal uyang mungkin tidak membutuhkannya, sehingga menguras waktu serta energi.
Supaya bisa mengelola waktu dengan baik, Anda bisa menetapkan tugas yang realistis dan hindari emmebani diri dengan banyak tugas.
Kemudian memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi. Lalu mendelegasikan tugas yang kurang penting kepada orang yang bisa membantu.
Anda juga harus beristirahat untuk mengisi ulang energi. Sebab kelelahan bisa membunuh produktivitas.
Lalu, berhentilah merasa bersalah dan merayakan apa yang sudah Anda capai. Jika sejumlah hal itu bisa dikuasai, maka akan memabntu mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan diri, dan memberi rasa kendali atas hidup.
Memiliki Empati
Psikolog klinis Dr. Brené Brown menjelaskan empati merupakan kemampuan mendapingi seseorang dalam penderitaan tanpa berusaha menyembuhkannya. Simpati memang mudah, namun empati yang tulus jarang ditemukan.
Jika mampu memelihara bagian diri Anda, maka orang-orang pun secara otomatis mulai mencintai kehadiran Anda.
Mari realistis, setiap orang sedang melawan sesuatu yang tiudak terlihat. Berbuat baik itu bukan hal baik, namun suatu keharusan.
Kekuatan self-talk positif
Mulai berlatih self-talk dan ajukan sejumlah pertanyaan yang paling nyata dalam diri. Berikan penghargaan kepada diri sendiri.
Penelitian menyebut dialog yang meneguhkan diri bisa membantu meningkatkan stabilitas emosional dan pengambilan keputusan.
Anda bisa berhenti menyebut diri bodoh atau menyalahkan segalanya. Terkadang, situasinya yang salah, bukan Anda.
Kejujuran dan Lapisan-Lapisannya
Kejujuran bukan hanya mengenai tidak berbohong. Namun tentang hidup selaras dengan nilai-nilai Anda.
Pikiran dan hati Anda terkadang bicara dalam dua bahasa berbeda. Anda perlu memilih salah satu dan jujur dengan keputusan Anda.
Anda bisa berlatih menyelaraskan diri lahgir dan batin. Ingat, kejujuran bukan berarti bersikap blak-blakan dan menghina orang lain. Tetapi bersikap apa adanya.
Bermimpilah jika Anda siap bertindak
“Teori Harapan” dari Psikolog Charles Snyder mengungkapkan harapan itu merupakan “keadaan motivasi positif” yang dihasilkan dari proses kognitif.
Mimpi bisa terwujud saat Anda siap menjelajahi sejumlah jalur yang bisa ditindaklanjuti supaya mencapai tujuan.
Mudahnya, Anda tidak bisa mewujudkan kehidupan yang tidak Anda usahakan.
Rangkul masa kini
Berpikir berlebihan bisa membunuh produktivitas dan menguras otak. Tetapi kenyataannya, otak suka menjelajahi waktu, penyesalan, hingga kecemasan.
Kemudian bagaimana dengan masa kini? Terapi berbasis kesederhanaan sudah membuktikan dengan merangkul masa kini maka bisa menurunkan kortisol dan meningkatkan kebahagiaan.
Mungkin, daripada selalu mengejar hal besar selanjutnya, Anda bisa menyaksikan hujan yang turun hari ini dan tersenyum seolah itu sudah cukup.
Konsisten adalah penentu
Tahu kah Anda, apa yang membuat setiap orang sukses itu menang? Konsistensi. Konsisten memang tidak menjanjikan kesuksesan yang instan.
Tetapi seakan seperti sepupu kesuksesan yang membosankan dan sepi, namun selalu menang.
Anda tidak harus tampil luar biasa setiap hari. Hanya perlu hadir konsisten. Meski langkah kecil, itu persiapan untuk sesuatu yang besar. (*)
Baca artikel lainnya:
