Bantul, Koran Jogja – Usai peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 bersama Forum Pawarta Bantul, Bupati Abdul Halim Muslih kaget mengetahui Dwi Rahayu Saputro, putra Paliyem kumat lagi menjual barang-barang.
“Lah saya kaget, ini gimana sudah kita carikan bantuan, upayakan pembebasan kumat lagi. Ekspektasi saya tidak terjadi. Sembuh tidak kumat lagi. Ternyata kumat lagi,” kata Halim di Dusun Paker, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Senin (14/2).
Halim bercerita dirinyalah yang dulu membujuk Paliyem warga Srihardono, Pundong untuk mencabut laporan dan memaafkan anaknya yang telah menjual barang-barang sampai genting rumah untuk menyenangkan pacarnya.
“Terus terang saya dulu yang meminta Ibu Paliyem untuk mencabut dan memaafkan anaknya. Mosok dia tidak ingat mengandung dan melahirkannya sampai kok tega memasukkan ke penjara,” ucapnya.
Bersama koleganya, Bupati kemudian berdonasi kasur, pintu, meja kursi, namun juga genteng dan kompor gas lengkap.
Dirinya mengaku jika kasus ini terulang lagi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan ke Paliyem apakah melaporkan atau memaafkan lagi.
“Kita hanya bisa melakukan pendekatan persuasif ke Dwi untuk tidak terus-menerus menyakit ibu kandungnya. Mosok anak membuat ibunya susah terus menerus, dosa namanya,” jelasnya.
Paliyem Jumat (11/2) kembali melaporkan anaknya Dwi ke Polres Bantul karena menjual lagi barang-barang miliknya.
Halim hanya berpesan, dengan usia yang masih muda, Dwi bekerja dan berhentu menjual barang-barang milik ibunya. Menurutnya pekerjaan Dwi yang dulu ojek online sebenarnya mencukupi kalau tidak termakan gaya.
Puncak peringatan HPN di Bantul, bersama FPB, Halim memberikan santunan kepada yatim piatu yang kedua orangtuanya meninggal dunia. Kedua anak yang diberi santunan merupakan kakak adik Mela dan Meisya.
“Selamat Hari Pers Nasional, mudah-mudahan teman-teman wartawan terus dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan kita semua,” kata Halim.
Ketua FPB Santoso Suparman mengatakan, rangkaian kegiatan HPN di Kabupaten Bantul dikemas dalam bentuk bakti sosial. “Kami menyantuni sejumlah anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19. Selain itu juga anjangsana mengunjungi rekan wartawan yang kondisinya baru sakit, ” ujar Santos. (Set)