Selasa, 15 Oktober 2024
Koran Jogja

Divideo Pamer Bawa Sajam, 17 ABG Kretek Diborgol Petugas

 

Bantul, Koran Jogja – Berlagak sok jagoan dengan memamerkan via video aksi membawa senjata tajam di jalanan, 17 anak baru gede (ABG) disikat petugas Polres Bantul. Dua remaja dijerat UU Darurat no 12/1951.

Kasatreskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha, Sabtu siang (21/5) mengatakan keseluruhan pelaku yang masih pelajar ini ditangkap terpisah sejak Jumat (20/5) pagi. Rata pelaku adalah siswa sekolah menengah atas di Kretek

“Video itu diambil pada Kamis (19/5) sore saat mereka mau menyerang sebuah sekolah di Bambanglipuro. Bentrok urung terjadi karena sekolah yang dituju sudah kosong,” katanya.

Kejadian ini bermula dari tidak terimanya siswa asal Kretek atas kelakuan anak sekolah Bambanglipuro yang mengeber-ngeber saat lewat depan sekolah mereka. Peristiwa ini sehari sebelum aksi balasan dilaksanakan.

Mengendarai 10 sepeda motor, rombonga ini sepanjang jalan Samas membuat takut pengendara lain dengan mengacung-acungkan senjata tajam.

“Dua orang yang tampak divideo membawa Sajam yaitu MC yang mengacung-acungkan celurit dan YG dengan memutar-putar sabuk berkepala gir. MC ini masih kelas X SMP dan YG kelas XII,” lanjut Archye.

Aksi ini lantas direkam oleh salah satu dengan tujuan dipamerkan ke adik kelas, bahwa para senior berani menyerang sekolah lain yang berani membuat masalah.

“Namun sayangnya video ini kemudian bocor di media sosial dan dari sana kita melakukan penyelidikan serta penangkapan,” ucapnya.

Terbukti membawa Sajam, dua pelaku itu dijerat dengan UU Darurat no 12/1951 dengan ancaman hukuman paling lama 17 tahun penjara.

Sedangkan untuk 15 pelajar lainnya, Archye mengungkapka pihaknya akan mendalami sejauh mana peran mereka untuk kemudian ditetapkan statusnya.

Dihadapan petugas, MC mengaku mendapatkan celurit itu dari pasar online dan rencana akan dipajang. Meskipun beda tingkatan, MC berkenan diajak karena kebanyakan pelaku adalah teman main.

Sedangkan YG mengaku sabuk berkepala gir itu dibuat sendiri dan rencana sebagai hiasan.

“Kami tidak terima sekolah kami diserang duluan. Akhirnya kami sepakat membalas serangan untuk membuktikan ke adik kelas kakak kelasnya tidak lemah,” ujar YG. (Set)

Leave a Reply