Sleman, Koran Jogja – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang ada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Jawa Tengah masih terus berlanjut. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut aktivitasnya saat ini semakin intensif.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan pascaletusan 21 Juni 2020 teramati deformasi berupa pemendekan jarak melalui EDM (electronic distance measurement) diiringi juga dengan peningkatan aktivitas kegempaan.
Saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi semakin intensif dengan kejadian gempa rata-rata, yakni gempa vulkanik dangkal (VTB) 6 kali per hari dan gempa multi fase (MP) sebanyak 83 kali per hari, serta deformasi dari EDM sebesar 2 cm per hari. “Ini menunjukkan waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat,” katanya, beberapa hari lalu.
Hanik berkata, berdasarkan data yang ada erupsi berikutnya tidak akan sebesar erupsi 2010. Namun, menurutnya akan cenderung mengikuti perilaku erupsi pada 2006 silam. “Erupsi Merapi adalah sebuah keniscayaan yang masyarakat sudah beradaptasi dengannya,” ucapnya.
Sementara, Kepala BPBD Sleman, Joko Supriyanto, tengah melakukan penyusunan SOP mitigasi erupsi Merapi. Menurutnya, prosedur mitigasi erupsi Merapi saat pandemi Covid-19 memang dibutuhkan.
“Warga yang mengungsi harus tetap jaga jarak. Di tempat pengungsian juga harus disediakan tempat cuci tangan. Tempat cuci tangan memang sudah ada, tapi perlu ada penambahan,” katanya.
Menurut Joko, warga perlu mendapat sosialisasi dan simulasi mengungsi. “Nanti kami akan ajak warga untuk simulasi mengungsi di tengah pandemi Corona,” katanya.
Joko mengungkapkan, setiap barak biasa menampung sekitar 300 orang. Namun kapasitasnya akan dikurangi menjadi 100 orang. “Supaya warga tetap bisa melakukan jaga jarak pastinya dikurangi kapasitasnya,” ucapnya.
Meski kapasitas dikurangi, jumlah barak pengungsian tidak perlu ditambah. Menurutnya, tak semua warga di lereng Merapi akan mengungsi saat Merapi erupsi. “Kalau yang bahaya hanya di KRB (kawasan rawan bencana) III, kan hanya warga di sana saja yang mengungsi,” ucapnya.(rid)