Jumat, 13 September 2024
Koran Jogja

Mengenal Perikoronitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Mengenal Perikoronitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan. (Ilustrasi/pexels)
Mengenal Perikoronitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan. (Ilustrasi/pexels)

Koran Jogja – Apakah pernah merasakan nyeri yang tiba-tiba di sekitar gusi Anda, terutama di area gigi belakang? Mungkin itu bukan sekadar sakit gigi biasa, melainkan kondisi yang dikenal sebagai perikoronitis.

Perikoronitis adalah infeksi gusi yang sering kali tidak terdiagnosis dan dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang perikoronitis, mulai dari gejala, penyebab, hingga opsi pengobatan yang efektif.

Dengan memahami apa itu perikoronitis dan bagaimana cara mengatasinya, kita dapat mengambil langkah untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Apa Itu Perikoronitis?

Perikoronitis adalah istilah medis yang mungkin belum familiar bagi banyak orang, namun kondisi ini cukup umum terjadi dan penting untuk dipahami.

Perikoronitis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan lunak yang mengelilingi mahkota gigi yang belum sepenuhnya tumbuh, biasanya gigi bungsu.

Kondisi ini sering kali terjadi pada usia dewasa dan dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan dalam beberapa kasus, infeksi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Penyebab Perikoronitis

Perikoronitis biasanya terjadi ketika gigi bungsu, yang dikenal juga sebagai molar ketiga, tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan benar di dalam mulut.

Ketika gigi ini mulai menembus gusi, seringkali terjebak atau ‘impaksi’  terhalang oleh gigi lain atau karena rahang yang terlalu kecil.

Akibatnya, gusi yang sebagian menutupi gigi ini dapat menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak, menyebabkan peradangan dan infeksi.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap perikoronitis adalah higiene mulut yang tidak memadai. Sulitnya membersihkan area di sekitar gigi bungsu yang terimpaksi berarti bahwa sisa makanan dan plak dapat dengan mudah menumpuk, menyediakan sumber makanan bagi bakteri.

Ini, dikombinasikan dengan sulitnya akses untuk pembersihan, menciptakan kondisi bagi perikoronitis berkembang.

Selain itu, perubahan hormonal, seperti yang terjadi selama kehamilan, juga dapat meningkatkan risiko perikoronitis, karena hal ini dapat mempengaruhi cara tubuh merespons terhadap bakteri dan plak.

Stres dan kelelahan juga diketahui memperburuk kondisi ini, karena keduanya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat gusi lebih rentan terhadap infeksi.

Kapan Harus Melakukan Operasi

Dalam kasus perikoronitis yang parah atau berulang, pencabutan atau operasi mungkin menjadi pilihan terbaik untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Pertanyaannya adalah kapan sebaiknya melakukan operasi?

Operasi, khususnya ekstraksi gigi bungsu, biasanya direkomendasikan ketika perikoronitis tidak lagi merespons terhadap pengobatan seperti pembersihan profesional atau antibiotik.

Jika infeksi telah menyebar dan menyebabkan komplikasi seperti abses, dokter gigi mungkin akan menyarankan operasi sebagai solusi jangka panjang.

Selain itu, jika gigi bungsu terimpaksi secara horizontal, yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada gigi sebelahnya, operasi mungkin menjadi langkah pencegahan terbaik.

Penting untuk diingat bahwa setiap keputusan medis harus dibuat setelah konsultasi menyeluruh dengan dokter gigi atau ahli bedah mulut. Mereka akan mempertimbangkan semua faktor, termasuk riwayat medis dan hasil pemeriksaan, sebelum merekomendasikan operasi.

Kesimpulan

Mengakhiri pembahasan kita tentang perikoronitis, penting untuk menekankan bahwa kondisi ini bukan hanya sekedar gangguan pada gusi yang dapat diabaikan.

Perikoronitis adalah masalah kesehatan mulut yang serius yang memerlukan perhatian dan tindakan yang tepat.

Dari gejala awal hingga pertimbangan operasi, setiap aspek perikoronitis harus ditangani oleh profesional untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

Penting juga untuk diingat bahwa kesehatan mulut adalah bagian kesehatan keseluruhan kita. Berkonsultasi dengan dokter gigi secara teratur dan mengikuti saran mereka dapat membantu menjaga kesehatan mulut yang baik dan menghindari masalah seperti perikoronitis.

Jika Anda mencari klinik gigi Jogja untuk mengatasi masalah ini, klinik gigi GiO Dental Care dapat menjadi pilihan yang dorekomendasikan untuk mengatasi masalah perikoronitis.

Jadi, jangan tunda kunjungan ke dokter gigi dan pastikan untuk mengikuti semua rekomendasi untuk menjaga senyuman tetap cerah dan sehat. (*)

Leave a Reply