[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=DJnMeTDKn4w[/embedyt]
Yogyakarta – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan sebuah aplikasi bernama Cared+ yang difungsikan untuk mendata orang-orang di suatu kerumunan termasuk objek wisata. Supaya lebih mudah melakukan tracing ketika terjadi penularan virus Covid-19.
Kepala Diskominfo DIY, Rony Primanto mengatakan Cared ini berisi seperi paspor digital dengan basis menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). “Paspor digital itu memudahkan kami ketika akan mendata orang berkurumun disuatu tempat,” kata dia.
Rony mengatakan sistemnya akan diintegrasikan dengan data Covid-19 DIY. Sehingga akan mudah diketahui ketika ada kecurigaan penularan Corona. “Kami koneksikan ke data Covid. Misal ada ODP yang sebenarnya harus isolasi tapi dolan-dolan atau ada yang positif berkunjung ke objek wisata. Tracing bisa mudah dilakukan. Tapi kami harap itu tidak terjadi,” ucapnya.
Rony mengungkapkan masyarakat hanya perlu sekali saja mendownload aplikasi ini ke dalam handphonenya. Kemudian mengisi beberapa pertanyaan tentang data diri yang berada di sistem.
Ketika berkunjung ke suatu tempat tinggal melakukan pemindaian QR Code yang telah disediakan. Setelah itu sistem akan merekamnya. “Data ini juga bisa digunakan pengelola wisata atau mal untuk memantau jumlah kunjunggannya atau yang datang siapa,” katanya.
Rony mengungkapkan aplikasi ini sudah bisa didownload melalui website Pemda DIY, Jogjaprov. Ia berencana dipakai dalam uji coba di sepuluh destinasi wisata yang telah siap menyambut new normal. “Kami gunakan saat uji coba nanti. Sehingga tahu kekurangannya dimana,” ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menambahkan untuk tahap uji coba new normal di sepuluh destinasi dilakukan pada 24 sampai 26 Juni mendatang. “Sistem paspor digital itu juga bisa reservasi secara offline. Sehingga jika terjadi sesuatu, bisa mudah melakukan tracing,” pungkasnya.
Simak videonya di Sini