Gunungkidul, Koran Jogja – Untuk meningkatkatkan kinerja, PDAM Tirta Handayani Gunungkidul bekerjasama dengan Kampus Akatirta Magelang, Jawa Tengah. Ada kerjasama melalui program pengendalian Non Revenue Water (NRW).
“Kita bekerjasama dengan kampus Akatirta berlangsung selama tiga bulan kedepan. Ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta dalam rilis yang diterima Jumat (16/2/2024).
Dia mengatakan, tahap pertama untuk pelanggan wilayah Kapanewon Wonosari. Nantinya temuan di lapangan sebagai bahan evaluasi untuk ditindaklanjuti PDAM Tirta Handayani.
“Temuan permasalahan yang ada dilapangan bisa terdeteksi sejak awal, sehingga mempercepat penanganan,” kata Toto.
Toto menyebut inovasi terus dilakukan pihaknya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan.
“Salah satu upaya perbaikan pelayanan dilakukan melalui kerjasama dengan kampus Akatirta ini,” kata dia.
Tim Leader NRW Akatirta Awaluddin Setya Aji mengatakan pihaknya menerjunkan tim ahli dan surveyor dari kalangan mahasiswa untuk melakukan NRW. NRW merupakan istilah bagi air yang sudah diproduksi namun tidak sampai ke konsumen.
“NRW adalah air yang hilang, namun dapat diukur dan diketahui besarannya namun tidak dapat direkeningkan,” kata Awaluddin.
Untuk tahap pertama jaringan perpipaan, dan meteran 7000 sambungan rumah tangga (SR) di Kapanewon Wonosari. Tim akan mencermati dan datang langsung, misalnya pelanggan aktif memakai nol meter kubik.
” Akatirta bekerjasama mendampingi PDAM dalam ketepatan peningkatan kinerja melalui pengendalian NRW. Program ini beragam mulai dari bimbingan teknis, traing, dan praktek,” kata dia.
Awaluddin mengatakan, kegiatan NRW dibagi dua, yakni Air PDAM sendiri dibagi menjadi dua yakni, menjadi pendapatan dan tidak menjadi pendapatan. Tidak menjadi pendapatan juga dibagi dua kehilangan air non fisik dan fisik.
“Contoh non fisik, meteran tidak akurat. Misalnya meteran hilang, meterannya terbalik atau terbenam itu mengakibatkan pendapatan PDAM hilang,” kata dia.
Dijelaskannya, hasil survei dalam sepekan terakhir, ditemukan 30 titik pipa bocor, dengan indikasi pembacaan meteran yang tidak benar dan pelanggan yang diindikasikan mencuri. Dia berharap ilmu ini dapat diterapkan (PDAM) jika nanti sudah tidak ada kerjasama dengan Akatirta. (Yn)