Kamis, 10 Oktober 2024
Koran Jogja

Puluhan Perempuan Ojol di Jogja Dapatkan Rejeki dari Wanita Bermasker

 

Yogyakarta – Yuni Astuti, perempuan bermasker yang sempat viral membagikan uang dari atas mobil mewah, Hummer di jalanan Kota Yogyakarta melanjutkan aksi sosialnya dengan menyasar para wanita tangguh. Yakni pengemudi ojek online perempuan yang bergabung dalam Pasukan Ojek Perempuan (POP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang banyak dari mereka menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya di masa pandemi Covid-19 ini.

Tak kurang dari 70 perempuan pengemudi ojol itu diberi sembako dan uang di kawasan Shopping Center, Kota Yogyakarta pada Jumat (17/7). Yuni Astuti juga mengajak mereka untuk makan siang bersama. Dagangan dari para penjual di sekitar lokasi tersebut diborongnya.

Perempuan yang juga sebagai Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BPPP) DIY ini mengatakan sengaja menyasar pengemudi ojek online perempuan untuk berbagi karena merasakan bagaimana sulitnya kondisi mereka. Para perempuan ini sebagian besar menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

“Saya ingin sedikit berbagi rejeki kepada mereka. Mereka adalah perempuan-perempuan tangguh yang menjadi tulang punggung keluarga. Mereka masih harus bekerja dan mengurus anak-anaknya,” katanya, Jumat (17/7).

Yuni juga mengusulkan supaya ada perhatian yang lebih baik dari pemerintah maupun pihak-pihak lainnya. Salah satunya terkait pengadaan tempat bagi mereka untuk sekedar beristirahat.

“Seharusnya ada tempat khususlah buat mereka. Kasihan kalau harus menunggu order dan mangkal di pinggir jalan. Bikinkanlah mereka tempat yang layak dan aman. Saya melihat saat ini belum ada tempat khusus yang disediakan bagi mereka,” katanya.

Yuni berkata, mereka mengadu nasib di jalanan. “Mereka itu walaupun tangguh tetaplah seorang perempuan. Kadang kalau sedang datang bulan kan lebih cepat capai. Butuh tempat untuk rebahan. Kalau di warung atau campur sama yang laki-laki kan kasihan juga,” kata perempuan yang juga istri dari Ketua MPW PP DIY, Faried Jayen ini.

Yuni mengatakan para pengemudi ojek online perempuan ini juga rentan terhadap pelecehan seksual dari kustomer. Yuni Astuti mewanti-wanti jika ada pelecehan seksual yang dialami, para perempuan ini harus berani melawan.

“Jangan takut. Kalau dilecehkan di jalan harus berani melawan. Kalau tidak berani, saya siap untuk mendampingi teman-teman ojek online perempuan yang mendapatkan pelecehan seksual di jalan,” ucapnya.

Salah seorang ojol perempuan Indah Purwati, 40 tahun, warga Jogoyudan yang juga anggota POP DIY mengatakan cukup bersyukur atas bantuan yang diberikan ini. Ia mengaku mengaku menjadi salah satu tulang punggung keluarga karena sang suami yang juga ojol mengalami penurunan pendapatan drastis selama pandemi.

“Anak harus ditinggalkan bersama bibinya sekarang, nanti kalau selesai narik balik lagi ke rumah. Karena situasi saya harus ikut mencari nafkah,” katanya.

Sementara, Koordinator POP DIY, Dwi Setyowati mengatakan di tengah sepinya orderan ojek, bantuan dari Yuni Astuti ini dirasa membantu para pengemudi ojek online perempuan.

“Sekarang di masa pandemi seperti ini sepi order. Para pengemudi ojek online perempuan lebih memilih melayani pemesanan makanan antar. Kondisi ini dirasa lebih aman dibandingkan memboncengkan penumpang. Kalau perempuan dia pulang rumah dari narik masih harus urus suami dan megang anak-anak. Rentan kalau kena Corona,” pungkasnya.(rid/roy)

Leave a Reply