Bantul, Koran Jogja – SDN Bantul Timur menghentikan sementara ujicoba pembelajaran tatap muka (PTM) satu siswa positif tanpa gejala (OTG).
“Siswa kami yang OTG murid kelas satu. Hasil pelacakan ke 14 siswa lainnya dan satu guru pada Sabtu (1/10) hasilnya negatif,” kata Kepala Sekolah SDN Bantul Timur, Wening Nurdiah, Selasa (5/10).
Wening memaparkan kepastian siswanya OTG diketahui dari surat pemberitahuan dari Puskesmas Bantul 2 pada Selasa (28/9). Dalam keterangan surat, siswa ini terpapar dari orang tuanya yang positif pada 25 September
Menindak lanjuti informasi ini, satu kelas yang berjumlah 14 dan satu guru melakukan tes PCR dan hasilnya negatif.
“Antisipasi, selama sepekan ini ujicoba PTM kami liburkan. Arahan dinas, kami diminta melakukan disinfektan lingkungan untuk mencegah penyebaran,” lanjut Wening.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Edy Sutrisno mengungkapkan kejadian berawal saat orangtua salah seorang murid kelas satu mengantar anaknya mengikuti uji coba PTM.
“Ternyata orangtua anak tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Orangtuanya tidak jujur, karena orangtua tersebut positif tapi nekat mengantar anaknya ke sekolah,” katanya saat dihubungi wartawan, Selasa.
Edy mengungkapkan jika Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul telah melakukan tracing terhadap 15 orang.
“Agar peristiwa serupa tidak terjadi di SD lain, kami akan mengeluarkan surat edaran untuk tidak memberikan izin mengikuti PTM bagi siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu akan dilakukan tes secara berkala kepada siswa untuk memastikan tidak ada yang terkonfirmasi positif,” ucapnya.(set)