Yogyakarta, Koran Jogja – BMKG Stasiun Klimaologi DIY memprakirkakan jumlah curah hujan pada pertengahan September hingga awal Okober 2022 di Jogja kategori rendah hingga tinggi.
Dikutip dari Instagramnya di @staklim_jogja, kondisi dinamoka atmosfer yang dipdate 10 September menyebut arah angin di Indonesia selatan ekuator umumnya dari tenggara.
Kemudian, indeks El-Ning Southern Pscillation (ENSO) dalam kategori La Nina lemah.
Sedangkan Dipole Mode Indeks (DMI) dalam kategori Dipole Mode negatif. Lalu untuk Madden-Julian Oscillation (MJO) diprediksi tidak aktif di perairan Indonesia.
BMKG menyebut untuk kondisi anomali suhu muka air laut di sekitar perairan selatan Yogyakarta 1 derajat Celcius sampai 1.5 derajat Celcius.
Artinya, suhu lebih hangat dibanding kondisi normalnya dendgan suhu berkisar antara 26 derajat Celcius sampai 28 derajat Celcius.
Berdasar analisi dinamika almosfer laut dan analisis statistik dapat historis curah hujan, maka jumlah curah hujan di Jogja Dasarian II atau mulai 11 September sampai Dasarian I Oktober atau 1 hingga 10 Oktober diprakirkan berpotensi terjadi hujan.
Hujan dalam kategori rendah hingga tinggi berkisar antara 10-200 mm dengan sifat hujan diprakirkan seluruhnya atas normal. (*)
