Senin, 28 April 2025
Koran Jogja

Melihat Produksi Kerajinan Kayu 3 Dimensi Karya Sukito di Desa Wisata Wonotingal Bantul

Melihat Produksi Kerajinan Kayu 3 Dimensi Karya Sukito di Desa Wisata Wonotingal Bantul. (Set/Koran Jogja)
Melihat Produksi Kerajinan Kayu 3 Dimensi Karya Sukito di Desa Wisata Wonotingal Bantul. (Set/Koran Jogja)

Koran Jogja – Desa Wisata Wonotingal di Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul memiliki banyak potensi untuk meningkat ekonomi. Salah satunya yakni kerajinan kayu tiga dimensi ‘Wonotingal Craft’.

Pegiat sosial dan perintis Desa Wisata Wonotingal bernama Eksan Nurdin mengatakan Dusun Wonotingal memiliki banyak potensi untuk perputaran ekonomi.

Warga dusun ada yang bergerak di bidang usaha Abon Lele, batik tulis khas Srandakan, kemudian produksi kesenian lain seperti lukisan.

“Ada juga Wonotingal Craft, yang dikelol Mas Sukito. Rumah produksi ini membuat kerajinan kayu tiga dimensi,” katanya beberapa hari lalu.

Eksan mengaku memberikan perhatian khusus terhadap karya Sukito ini. Sebab produknya berbeda dari warga lainnya.

Eksan mengungkapkan hasil karya Sukito sejauh ini belum ada tema tetap. Kebanyakan berkisar mengenai pemandangan alam.

“Kebanyakan pemandangan alam, seperti pantai. Kemudian rumah joglo tua dan kondisi alam di sekitar tumah produksi,” katanya.

Saat ini sudah ada tiga sampai lima pesanan yang masuk untuk segera dikerjakan. Sebagai penguat, Eksan pun merangkap menjadi manajer pemasaran untuk Sukito.

Eksan mengaku saat ini sudah membuat akun di pasar digital internasional untuk memasarkan hasil karya dari Sukito ini.

Segmen pasar ini dinilai besar karena produk Sukito memenuhi persyaratan program pembangunan berkelanjutan dunia (SDGs).

Sementara itu, Sukito mengungkapkan memulai usahanya sejak dua tahun lalu, atau tepatnya setelah istrinya meninggal akibat terkena wabah Covid-19.

Awalnya, Sukito membuat berbagai mebeler. Kemudian dia memberikan diri untuk produksi suatu kerajinan.

Dia memanfaatkan kayu limbah yang banyak didapatkannya terhampar di pesisir pantai selatan di Bantul. Mulai dari Pantai Depok hingga Pantai Baru.

“Kayu yang lama terendam air asin sangat tahan lama dan tidak mudah dimakan rayap. Saya berburu dari mulai Pantai Depok sampai Pantai Baru,” katanya.

Untuk satu karya, seperti perbukitan pantai Parangtritis yang belum lama ini ikut dipamerkan di Bantul Creative Expo, Sukito mengaku membutuhkan waktu sekitar dua minggu.

Camat Srandakan, Sarjiman menyatakan apa yang dilakukan Eksan merupakan inisiatif meningkatkan perekonomian warganya dan akan terus didukung.

Pada berbagai produk kerajinan kayu tiga dimensi karya Sukito, Sarjiman berjanji akan mendukung dengan tenaga kurasi sehingga karya yang dihasilkan memiliki nilai untuk bisa ditawarkan ke pasar. (Set)

Baca artikel lainnya:

Leave a Reply