Koran Jogja – Berjalan sebanyak 10.000 langkah sehari memunculkan desas-desus populer yang menyebutkan akan membantu memperkuat otot kaki.
Orang pun banyak yang memakai gelang kebugaran, mengejar taget langkah, dan saat angka ajaib sudah muncul, akan merasakan kepuasan.
Namun itu hanya metrik. Tetapi pertanyaan apa benar berjalan 10.000 langkah sudah bisa membuat otot kaki kuat? Jawabannya: tidak selalu benar.
Dalam memperkuat otot kaki, tidak hanya pada faktor jumlah langkah. Namun dalam proses melangkahnya juga membuat perbedaan.
Berjalan merupakan gerakan alami. Namun akan memberikan kekuatan tersembunyi ketika itu dilakukan dengan tepat.
Melalui sejumlah penyesuaian dan pemahaman yang baik, maka berjalan kaki secara rutin bisa membuat otot kaki tampak kencang.
Dilansir dari times of India, konsep berjalan 10.000 langkah muncul di Jepang pada era 1960an silam.
Kepopulerannya merupakan bagian dari promosi pemasaran pedometer. Konsep itu tidak berdasar bukti ilmiah. Namun cukup memperoleh perhatian.
Penelitian modern pun mendukung gagasan berjalan kaki dengan rutin bisa membantu mengurangi risiko penyakit kronis.
Namun ketika bicara mengenai kekuatan otot, maka cara otot dilatih selaman melangkah itu juga penting.
Jalan santai tidak akan terlalu banyak membantu. Namun jika dilakukan dengan tepat, baik itu kecepatan, postur, dan melalui medan yang benar, maka bisa mengubah kaki.
Kekuatan kaki memerlukan ketahanan serta usaha. Jalan cepat, di rute menanjak, atau melibatkan otot paha belakang dan betis selama melangkah, bisa memberikan ketahanan.
Jalan kaki selama 10 menit di medan yang menanjak bisa mengaktifkan lebih banyak serat otot kaki dibandingkan berjalan 1.000 langkah di medan yang datar.
Anggap saja seperti memilih repetisi berkualitas dibandingkan kuantitas di pusat kebugaran. Logika tersebut berlaku di sini.
Libatkan otot yang tersembunyi saat berjalan
Berjalan diketahui lebih mengutamakan otot paha depan serta betis. Tetapi otot stabilisator penting, yakni otot bokong, paha bekalang dan pergelangan kaki, sering tak terlibat ketika jalan dengan medan lurus.
Libatkan sejumlah otot tersebut dengan berjalan melalui tanjakan atau tangga. Kemudian berjalan mudnur sebenar di permukaan datar.
Selanjutnya, remas otot bokong dengan lembut pada setiap langkah, supaya bisa membantu mengaktifkan otot besar.
Ketika otot tersembunyi itu aktif, maka bisa memberi perlindungan pada lutut, memperbaiki postur tubuh, serta membuat otot kaki lebih kuat dan seimbang.
Perbaiki postur saat berjalan
Tak sedikit orang yang berjalan dengan bahu bungkuk, pinggul kaki, serta kaki datar. Supaya bisa mendapatkan manfaat kekuatan kaki, jaga tulang belakang tetap tegak dan rileks. Kemudian pada lengan diayunkan dengan bebas supaya bisa mendukung momentum.
Anda juga bisa sesekali berjalan tanpa alas kaki di permukaan alami yang aman, semisal rumput atau pasir. Ini bisa membantu mengaktifkan otot kaki yang lebih kecil serta stabilisator. (*)
Baca artikel lainnya: