Yogyakarta, Koran Jogja – Guguran awan panas Gunung Merapi terjadi pada Sabtu (19/3) pukul 16.17 WIB. Jarak luncurnya sekitar 2,5 kilometer dari puncak.
Laporan pemantauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan awan panas meluncur ke arah barat daya.
Guguran awan panas tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 211 detik.
Dalam laporan, cuaca saat itu berkabut dan angin bertiup ke barat laut.
Sebelum terjadinya guguran awan panas itu, hujan sempat terjadi di puncak Merapi.
Hujan yang mengguyur kawasan puncak Merapi tercatat mulai pukul 15.42 WIB dengan total curah hujan 9 mm.
BPPTKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan akan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi.
Tingkat aktivitas Merapi saat ini masih di level III atas Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. (*)
