Bantul, Koran Jogja – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta belum bisa memastikan mengenai metode perkuliahan yang bakal diterapkan pada tahun ajaran 2021/2022, September mendatang.
Meski memiliki rencan menggela sistem perkuliahan campuran (blended learning) yang memadukan antara luring dan daring. Tapi penerapannya menunggu perkembangan pandemi Covid-19.
“Kami ingin di tahun ajaran depan dilakukan sistem pengajaran blanded. Tapi, tentu menunggu perkembangan Covid-19 dulu,” kata Rektor ISI Yogyakarta Agus Burhan, Jumat (4/6).
Dalam metode pembelajaran blanded, sistem pembelajaran daring bisa dilakukan untuk perkuliahan umum. Sedangkan pembelajaran luring, saat ini ISI sedang mempersiapkan sejumlah sarana dan prasarana.
Pembelajaran luring, dinilai Agus penting, karena banyak perkuliahan menuntut adanya praktikal. Sedangkan saat ini masih pandemi Covid-19. “Nantinya setiap prodi akan dilengkapi mobile kamera dan setiap fakultas ada studio video conference untuk membantu perkuliahan,” terangnya.
Tahun ajaran baru nanti, ISI Yogyakarta membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) untuk menampung 1.255 mahasiswa, terdiri dari 339 (jalur SNMPTN), 437 (jalur SBMPTN), dan 443 (jalur Mandiri).
Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta, Stepanus Hanggar Budi Prasetya, mengatakan dasar seleksi ialah prestasi SMA/SMK/MA/Paket C semua jurusan yang dibuktikan dengan ijazah/STTB dan SKHUN.
Khusus untuk lulusan 2021, wajib membuktikan diri dengan Surat Keterangan Lulus disertai hasil nilai ujian sekolah atau Surat Keterangan Kelas XII disertai nilai raport Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika semester 3, 4, dan 5 yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah.
“Sementara pendaftar yang pernah tercatat sebagai mahasiswa di tempat kami meminta laporan tertulis kepada panitia. Untuk proses seleksi secara online dengan cara mengunggah dokumen akademik dan karya/portofolio dan persyaratan lain melalui laman kami,” katanya.
Untuk hasil, lanjut Stepanus, akan diumumkan pada 5 Agustus mendatang.(set)
