Bantul – Rektorat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memastikan adanya bantuan kebutuhan hidup bagi 52 mahasiswa asing yang masih bertahan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bantuan diberikan sejak Maret lalu.
Hal ini disampaikan Wakil Rektor UMY Bidang Kerjasama dan Internasional, Achmad Nurmadi usai pembagian sembako kepada awak media, Senin (18/5) di kampusnya.
“Tercatat ada 52 mahasiswa asing yang menempuh pasca sarjana dari berbagai negara masih bertahan. Sedangkan mahasiswa S-1 rata-rata sudah pulang sebelum penutupan penerbangan internasional,” kata
Selama bertahan dan tetap melakukan penelitian, UMY memastikan kondisi keseluruhan mahasiswa asing baik-baik saja. Sebab rektorat terus memantau kondisi mereka, baik yang tinggal di asrama maupun lokasi berbeda.
Bantuan kebutuhan sembako juga dicukupi oleh UMY. Bahkan beasiswa yang untuk semester depan sudah diserahkan Maret lalu.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi. Sebab sebagian besar bisa mereka kadaluarsa. Kami diminta menunggu,” katanya.
Sementara, Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan selain bantuan makanan bagi mahasiswa yang tidak bisa pulang karena dampak Covid-19.
Kampus memberikan subsidi kuota internet bagi mahasiswa dengan besaran Rp 150.000/semester selama 3 semester. Subsidi ini diberikan bagi mahasiswa dalam bentuk pengurangan biaya SPP di Semester Gasal 2020/2021.
‘Berbagai kegiatan dan pendanaan universitas diarahkan untuk dapat meringankan beban mahasiswa dan masyarakat selama masa pandemi ini,” jelasnya.
Budi berharap apa yang telah dilakukan dapat membantu seluruh komponen yang terkait dengan UMY untuk dapat bertahan ditengah kondisi dan situasi yang sedang tidak menguntungkan ini.(nok/eks)
